Pernahkan anda bertanya pada diri anda sendiri..??, atau pernahkah anda merenung tentang umur ekonomis hidup anda, kemudian pernahkan anda melakukan estimasi, kira-kira berapa umur/usia ekonomis hidup anda, anda mugkin akan menjawab, ah mana mungkin bisa, umur itu kan Tuhan yang mengatur, sebagai insan yang dikasih akal oleh Tuhan, tentunya anda dapat menganalogikan, ketika anda mempunyai aset/harta, kemudian anda diminta untuk melakukan estimasi terhadap umur ekonomis aset tersebut, langkah yang akan anda lakukan adalah dengan membandingkan dengan aset-aset sebelumnya yang sama, kemudia setelah dibandingkan, dapat ditaksir umur ekonomisnya, begitu juga dengan umur kita, apakah kita tidak pernah membandingkan dengan kakek atau nenek, ayah atau ibu kita, atau dari keluarga keturunan anda, berapa usia jatah rata-rata hidup mereka?, jika itu pernah dilakukan maka dengan sendirinya akan sadar dan menyadari, ah ternyata umur ekonomis hidup dapat ditaksir, ternyata umur ekonomisnya akan segera berakhir atau habis.
Seiring dengan akan habisnya umur ekonomis anda dalam hal ini jatah hidup, tentu kita akan berfikir, selama ini apakah kita pernah melakukan depresiasi/penyusutan terhadap diri anda atas umur ekonomis yang sudah anda pakai?, kemudian metode penyusutan apa yang anda gunakan untuk menghitungnya, tentunya ini perlu pemikiran yang cerdas, karena depresiasi yang anda lakukan terhadap diri anda, nantinya akan merupakan akumulasi-akumulasi kebaikkan yang anda lakukan, selama usia ekonomis anda diatas dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar