Subuh Terakhir Bersama Amak.
Amak nantikan saya untuk Shalat Subuh
Berjamaah, ketika saya bangun karena waktu subuh sudah masuk, Sabtu 8
Juni 2019 M/4 Syawal 1440 H, saya lihat beliau sudah berada di sajadah,
dan saya pun menuju kamar mandi untuk mengambil wudhuk, kembali dari
berwudhuk, saya dapati amak sudah selesai shalat sunat dua rakaat
sebelum subuh, kemudian beliau meminta saya, untuk jadi imam shalat
dengan ajakan ba imam-imam kito shalat lah leh, saya pun menuruti
permintaan beliau, ajakan itu tidak seperti ajakan biasa - biasanya.
Selesai shalat, dilanjutkan dengan zikir kemudian ditutup dengan do'a,
ketika berdo'a pun tidak seperti biasanya, beliau aamiinkan do'a yang
saya baca dengan aamiin yang keras (dalam hati saya berkata, mungkinkah
ini ucapan aamiin yang terakhir yang akan saya dengarkan dari amak)
yang akan dikabulkan Allah..? (Wallahua'lamu).
Selesai shalat saya cium
tangan amak, kemudian saya lanjutkan dengan mencium kening amak, karena
hari masih terlalu pagi sayapun meninggalkan amak yang masih mengenakan
telakung dan saya minta izin untuk melanjutkan tidur. Selang satu jam
kemudian sayapun dibangunkan adek saya eka dewita, sambil bilang da amak
sakit perut da, dengan sigat saya bangun dari kamar dan saya dapati
amak dalam keadaan memang dalam kondisi sakit, saya bersihkan kotoran
yang keluar dan saya ganti baju amak dengan baju yang bersih, kemudian
saya lap badan amak dengan tisu karena berkeringat menahan rasa sakit
perut, kemudian saya pijit/urut badan amak dan saya letukkan jari-jari
amak, dan amakpun merasakan kaki beliau dingin, dan sayapun merasakan
juga, tidak ada kekhawatirkan saya, karena hari masih pagi udara
dikampung memang dingin, ditambah lagi beliau selesai mandi sebelum
shalat subuh, sambil memijit-mijit saya tawarkan makan dan minum,
harapan saya amak mau mengikuti saran saya sebab kalau makan setidak
mencret bisa diatasi (dari baju yang kena buang air besar, ternyata
bukan mencret tapi hanya buang air besar normal, itu kata adek saya
eka), namun amak memilih minum saja, dibuatkan dua gelas teh oleh adek
istri saya, satu gelas untuk amak dan satu lagi untuk saya, saya
sendokkan air teh kemulut beliau untuk diminum, alhamdulillah habis dua
sendok makan. Sayapun melanjutkan untuk memijit amak, kemudian adek
sayapun irlan dan istrinya bangun dan membantu memijit. Tak lama
kemudian amakpun menampakan rasa sakit, dengan lebih cepat saya dan adek
saya irlan, membisikkan kalimat - kalimat Tauhid ketelingga beliau.
Sayapun tidak melepaskan beliau dari pangkuan tidur amak, tepat jam 7:15
Wib amak pun menghadap yang Maha Kuasa, didalam pangkuan saya dan adek saya
Irlan. Andaikan aku tahu ini subuh terakhir bersama mu AMAK, ingin
rasanya aku berlama-lama berdo'a bersama AMAK.
#mohonmaafkanatassemuakeslahanamakku #semogaamaktenangdialamsana
Limau Gadang Lumpo, 9 Juni 2019
Ileh Satria
Tidak ada komentar:
Posting Komentar