Sabtu, 29 Juni 2019

Subuh Terakhir Bersama Amak

Subuh Terakhir Bersama Amak.

Amak nantikan saya untuk Shalat Subuh Berjamaah, ketika saya bangun karena waktu subuh sudah masuk, Sabtu 8 Juni 2019 M/4 Syawal 1440 H, saya lihat beliau sudah berada di sajadah, dan saya pun menuju kamar mandi untuk mengambil wudhuk, kembali dari berwudhuk, saya dapati amak sudah selesai shalat sunat dua rakaat sebelum subuh, kemudian beliau meminta saya, untuk jadi imam shalat dengan ajakan ba imam-imam kito shalat lah leh, saya pun menuruti permintaan beliau, ajakan itu tidak seperti ajakan biasa - biasanya. Selesai shalat, dilanjutkan dengan zikir kemudian ditutup dengan do'a, ketika berdo'a pun tidak seperti biasanya, beliau aamiinkan do'a yang saya baca dengan aamiin yang keras (dalam hati saya berkata, mungkinkah ini ucapan aamiin yang terakhir yang akan saya dengarkan dari amak) yang akan dikabulkan Allah..? (Wallahua'lamu). 

Selesai shalat saya cium tangan amak, kemudian saya lanjutkan dengan mencium kening amak, karena hari masih terlalu pagi sayapun meninggalkan amak yang masih mengenakan telakung dan saya minta izin untuk melanjutkan tidur. Selang satu jam kemudian sayapun dibangunkan adek saya eka dewita, sambil bilang da amak sakit perut da, dengan sigat saya bangun dari kamar dan saya dapati amak dalam keadaan memang dalam kondisi sakit, saya bersihkan kotoran yang keluar dan saya ganti baju amak dengan baju yang bersih, kemudian saya lap badan amak dengan tisu karena berkeringat menahan rasa sakit perut, kemudian saya pijit/urut badan amak dan saya letukkan jari-jari amak, dan amakpun merasakan kaki beliau dingin, dan sayapun merasakan juga, tidak ada kekhawatirkan saya, karena hari masih pagi udara dikampung memang dingin, ditambah lagi beliau selesai mandi sebelum shalat subuh, sambil memijit-mijit saya tawarkan makan dan minum, harapan saya amak mau mengikuti saran saya sebab kalau makan setidak mencret bisa diatasi (dari baju yang kena buang air besar, ternyata bukan mencret tapi hanya buang air besar normal, itu kata adek saya eka), namun amak memilih minum saja, dibuatkan dua gelas teh oleh adek istri saya, satu gelas untuk amak dan satu lagi untuk saya, saya sendokkan air teh kemulut beliau untuk diminum, alhamdulillah habis dua sendok makan. Sayapun melanjutkan untuk memijit amak, kemudian adek sayapun irlan dan istrinya bangun dan membantu memijit. Tak lama kemudian amakpun menampakan rasa sakit, dengan lebih cepat saya dan adek saya irlan, membisikkan kalimat - kalimat Tauhid ketelingga beliau. Sayapun tidak melepaskan beliau dari pangkuan tidur amak, tepat jam 7:15 Wib amak pun menghadap yang Maha Kuasa, didalam pangkuan saya dan adek saya Irlan. Andaikan aku tahu ini subuh terakhir bersama mu AMAK, ingin rasanya aku berlama-lama berdo'a bersama AMAK.

#mohonmaafkanatassemuakeslahanamakku #semogaamaktenangdialamsana

Limau Gadang Lumpo, 9 Juni 2019

Ileh Satria

Tidak ada komentar:

Posting Komentar