Metode Fresh-Start
Sandungan bagi upaya FASB untuk mengeliminasi
metode POI adalah kenyataan bahwa beberapa kombinasi bisnis pada dasarnya
adalah merger sebanding. Pada kasus ini tidak ada entitas yang berkombinasi
melanjutkan usahanya. Sebaliknya, muncul entitas kombinasi baru yang secara
substansial berbeda dari perusahaan pendahulunya. Pada position paper tahun
1998, FASB menentukan bahwa tidak satupun dari metode purchase ataupun POI yang
tepat digunakan untuk tipe kombinasi bisnis ini, dan mengusulkan metode baru
yang dinamakan metode fresh-start. Dibawah metode fresh-start, seluruh aset
yang dikombinasikan dari entitas yang bertahan harus direvaluasi. Laporan
keuangan yang dihasilkan akan menggambarkan aset bersih dan kinerja sebagaimana
entitas perusahaan yang baru saja berdiri. Revaluasi tersebut akan sama
sebagaimana pada metode purchase; seluruh aset bersih dari pihak-pihak yang
berkombinasi akan direvaluasi, bukan hanya entitas terakuisisi saja.
Metode Purchase
Seluruh kombinasi bisnis yang tidak
dikecualikan dari lingkup SFAS no. 141 harus dicatat menggunakan metode
purchase. Persyaratan ini berarti bahwa metode purchase harus digunakan apabila
suatu perusahaan memperoleh aset bersih suatu bisnis dan juga memperoleh
pengendalian atas bisnis tersebut. Persyaratan pada SFAS no. 141 diterapkan baik
pada korporasi ataupun non-korporasi. Meskipun akuisisi oleh induk perusahaan
atas sebagian atau seluruh kepentingan non-pengendali bukanlah kombinasi
bisnis, namun akuisisi tersebut juga harus dicatat menggunakan metode purchase.
Untuk tujuan penerapan metode purchase,
pertama-tama entitas pengakuisisi harus diidentifikasi. Biasanya, apabila
kombinasi bisnis merupakan dampak pertukaran kas, entitas pengakuisisi adalah
pihak yang membayarkan kas untuk memperoleh saham ber-hak suara dari entitas
terakuisisi. Sebaliknya, apabila kombinasi bisnsi merupakan dampak pertukaran bagian
ekuitas, entitas pengakuisisi tidak bisa terlihat jelas. SFAS no. 141
mensyaratkan “fakta yang mengikuti dan keadaan” berikut yang harus
dipertimbangkan:
1. Hak suara
relatif dari entitas kombinasi. Selain yang setara, entitas pengakuisisi adalah
satu-satunya pemilik yang tersisa atau menerima porsi yang lebih besar atas hak
suara dari entitas kombinasi.
2. Keberadaan hak suara minoritas yang lebih besar
dalam entitas kombinasi apabila tidak ada pemilik atau kelompok pemilik yang
memiliki hak suara yang signifikan. Selain yang setara, entitas pengakuisisi
adalah yang memiliki hak suara minoritas terbesar.
3. Komposisi badan pemerintah dalam entitas kombinasi.
Selain yang setara, pemilik entitas atau badan pemerintah pengakuisisi adalah
pihak yang memiliki kemampuan untuk memilih atau menetapkan mayoritas badan
pemerintah entitas kombinasi.
4. Komposisi manajemen senior dalam entitas
kombinasi. Selain yang setara, senior manajemen entitas pengakuisisi akan
mendominasi entitas kombinasi.
5. Syarat pertukaran sekuritas ekuitas. Selain yang
setara, entitas pengakuisisi adalah pihak yang membayar premi atas nilai pasar
sekuritas ekuitas dari entitas kombinasi lain.
Setelah entitas pengakuisisi teridentifikasi,
langkah berikutnya dalam metode purchase adalah menentukan biaya akuisisi.
Setelah ditentukan, biaya tersebut pertama kali dialokasikan pada aset bersih
yang dapat teridentifikasi dan selanjutnya pada goodwill, jika ada. Biaya
termasuk harga akuisisi, ditambah biaya langsung, seperti biaya legal, yang
berdampak pada kombinasi bisnis. Biaya penerbitan sekuritas ekuitas untuk
memperoleh saham entitas lainnya diperlakukan sebagai pengurang modal disetor.
Seluruh biaya tak langsung yang muncul diperlakukan sebagai expenses.
SFAS n0. 141 menyediakan petunjuk berikut
untuk pengukuran jumlah biaya yang akan dialokasikan pada perusahaan
terakuisisi. Proses identifikasi meliputi tidak hanya aset dan liabilitas yang
tersaji dalam buku perusahaan terakuisisi, namun juga aset dan liabilitas
lainnya yang mungkin saja tidak tersaji pada buku perusahaan, seperti patent
yang sedang dikembangkan secara internal, atau daftar pelanggan.
Aset/Liabilitas
|
|
Metode Penilaian
|
sekuritas yang
diperdagangkan
|
|
nilai wajar
|
piutang
|
|
nilai sekarang
dikurangi cadangan piutang tak tertagih dan estimasi biaya penagihan
|
persediaan barang
dagang, persediaan barang jadi dan work-in-process
|
|
estimasi harga
jual dikurangi biaya penghentian dan keuntungan yang wajar
|
bahan baku
|
|
biaya pengganti
|
PPE yang
direncanakan akan digunakan
|
|
biaya pengganti
|
PPE yang
direncanakan akan dijual
|
|
nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual
|
aset tak berwujud
selain goodwill
|
|
nilai wajar
diestimasi
|
aset lainnya
|
|
nilai appraisal
|
hutang dan akrual
|
|
nilai sekarang
|
liabilitas untuk
kewajiban pensiun diproyeksikan
|
|
sesuai SFAS no.
87
|
liabilitas OPEB
|
|
sesuai SFAS no.
106
|
kontijensi
sebelum akuisisi
|
|
sesuai APB
Opinion no. 16
|
Setelah biaya akuisisi dialokasikan pada aset
dan liabilitas yang dapat teridentifikasi dari perusahaan terakuisisi,
kelebihan biaya yang masih tersisa dari nilai wajar, apabila ada dialokasikan
pada goodwill. Jika biaya tersebut kurang dari nilai keseluruhan yang
dilekatkan pada aset bersih yang dapat teridentifikasi, sisanya (kelebihan nilai
wajar atas biaya) dialokasikan sebagai pengurangan pro-rata dari jumlah yang
dilekatkan pada seluruh aset terakuisisi kecuali (1) aset keuangan selain yang
dicatat pada metode ekuitas, (2) aset yang tersedia untuk dijual, (3) aset
pajak tangguhan, (4) aset pensiun dibayar di muka atau biaya imbalan paska
kerja lainnya dibayar di muka (OPEB), dan (5) aset lancar lainnya. Jika masih
ada kelebihan yang tersisa setelah alokasi ini, maka diakuis dalam laporan
income sebagai extraordinary gain.
Dalam kombinasi bisnis di mana entitas
terakuisis dibubarkan, nilai yang dilekatkan pada aset bersih entitas tersebut
ditambahkan ke dalam buku entitas pengakuisisi. Entitas pengakuisisi akan
mendepresiasi atau mengamortisasi nilai yang dilekatkan dan melaporkannya dengan
cara yang sama sebagaimana aset bersih lainnya yang diakuisisi yang mungkin
dimiliki perusahaan. Ketika perusahaan terakuisisi tidak dibubarkan, kedua
perusahaan melanjutkan set pembukuan yang terpisah. Pada akhir tahun, informasi
keuangan terkait harus dikonsolidasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar