Unsur – Unsur Desain Penelitian
1.
Desain
Penelitian
adalah
merupakan serangkaian pilihan pengambilan keputusan rasional, keputusan
mengenai tujuan studi (eksploratif, deskriptif, pengujian hipotesis), letaknya
(yaitu konteks studi), jenis yang sesuai untuk penelitian (jenis investigasi),
tingkat manipulasi dan control penelitian (tingkat intervensi peneliti), aspek
temporal (horizon waktu), dan level analisis data (unit analisis) ini adalah
bagian integral pada desain penelitian.
Semakin
ketat dan canggih desain penelitian, semakin besar waktu, biaya dan sumber daya
lain yang akan dihabiskan. Penting diperhatikan mengenai relevan terhadap
manfaat bagi peneliti, terkait akurasi, keyakinan, generalisasi, sepadan dengan
investasi yang dikeluarkan.
Peneliti
akan akan menentukan keputusan yang tepat untuk dibuat dalam desain studi
berdasarkan defenisi masalah, tujuan penelitian, tingkat keketatan yang
diinginkan, dan petimbangan biaya.
2.
Tujuan
Studi
Eksploratif,
deskriptif, atau pengujian hipotesis bergantung pada tahap peningkatan
pengetahuan mengenai topik yang diteliti. Keputusan desain penelitian semakin
ketat saat kita berlanjut ketahap eksploratif, dimana peneliti mencoba
mengeksplorasi bidang penelitian organisasi yang baru ketahap deskriptif,
peneliti mencoba menjelaskan karakteristik tertentu dari fenomena yang menjadi
pusat perhatian ketahap pengujian hipotesis, peneliti menguji apakah hubungan
yang diperkirakan memang terbukti dan jawaban atas pertanyaan peneliti telah
diperoleh.
a.
Eksploratif
studi eksploratif dilakukan :
-
untuk memahami sifat masalah, karena
baru sedikit studi yang dilakukan dalam bidang tersebut.
-
untuk memperoleh pengertian yang
lebih baik mengenai fenomena untuk melengkapi pengetahuan lewat pengembangan
teori lebih lanjut dan pengujian hipotesis.
-
sejumlah studi kualitatif, dimana
data dikumpulkan melalui pengamatan atau wawancara hal ini dikenal dengan sebutan
eksploratif dalam sifatnya.
-
Dimaksudkan untuk mendapatkan
fakta-fakta atau bukti-bukti mengenai suatu hipotesis
-
Penelitian ini dilakukan bila tidak
banyak yang diketahui mengenai keadaan atau situasi tertentu atau bila tidak
mengetahui atau tidak memiliki informasi mengenai permasalahan yang sama yang
pernah dipecahkan oleh peneliti lain sebelumnya.
Contoh: Penelitian untuk
mengetahui apakah di daerah tertentu terdapat deposit bahan tambang/ sumber
daya alam (misal: pasir besi, mangan dan sebagainya) serta berapa volume
deposit masing-masing sumber daya alam tersebut
Catatan
: melakukan
studi untuk pertama kali dalam sebuah organisasi tertentu tidak berarti sama
dengan penelitian eksploratif, hanya saja jika pengetahuan sedikit dan
pemahaman yang lebih dalam dihasilkan, maka studi tersebut menjadi eksploratif.
b.
Deskriptif
studi deskriptif dilakukan :
-
untuk mengetahui dan menjelaskan karakteristik
variabel yang diteliti dalam suatu situasi.
-
dengan tujuan memberikan kepada
peneliti sebuah riwayat atau untuk menggambarkan aspek-aspek yang relevan
dengan fenomena perhatian dari perspektif seseorang, organisasi, dan lainnya.
Catatan
: studi deskriptif menjadi sangat penting dalam banyak
situasi, data kualitatif yang diperoleh dengan mewawancarai orang mungkin
membantu memahami fenomena pada tahap eksploratif studi, sedangkan data
kuantitatif dalam hal frekuensi, mean dan standar deviasi adalah penting untuk
studi deskriptif.
•
Penelitian yang bertujuan untuk
mendapatkan gambaran yang benar mengenai sesuatu obyek
•
Contoh Penelitian untuk mengetahui
dan menggambarkan ciri-ciri suatu kelompok tertentu, misalnya mengenai umut,
status, pendidikan, pengalaman kerja dan sebagainya.
c.
Pengujian
Hipotesis
pengujian hipotesis dilakukan
:
-
untuk menjelaskan hubungan tertentu,
atau perbedaan antar kelompok atau kebebasan dua atau lebih faktor dalam suatu
situasi.
-
untuk pengujian hipotesis peneliti
bergerak melampaui deskripsi variabel dalam suatu situasi ke pemahaman terhadap
hubungan antar faktor yang diteliti.
d.
Analisis
Studi Kasus
-
merupakan analisis kontekstual dan
mendalam terhadap hal yang berkaitan dengan situasi serupa dalam organisasi.
-
Studi kasus yang bersifat kualitatif
berguna dalam menerapkan solusi pada masalah terkini berdasarkan pemecahan
masalah masa lalu.
-
Untuk menjelaskan sfat-sifat dari
suatu hubungan yang ada terutama hubungan sebab akibat.
Contoh
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui dampak dari pengeluaran advertensi
terhadap volume penjualan, atau suatu penelitian yang bertujuan untuk mencari
faktor-faktor utama yang mempengaruhi keinginan
sekelompok masyarakat tertentu.
3.
Jenis
Investigasi
disesuaikan
dengan keperluan/kebutuhan apakah ;
a.
Kasual/casual
hubungan sebab akibat yang
defenitif, agar peneliti mampu menyatakan bahwa variabel X menyebabkan variavel
Y, dan jika variabel X dihilangkan atau diubah dalam cara tertentu maka masalah
Y terpecahkan.
Contoh pertanyaan:
Apakah merokok menyebabkan
kanker?
b.
Korelasional
sekedar identifikasi
factor-faktor penting yang “berkaitan dengan” masalah
Contoh pertanyaan:
Apakah merokok dan kanker
berkaitan?
Atau contoh pertanyaan yang
lebih komprehensif
Apakah merokok, minuman keras,
dan mengunyah tembakau berhubungan dengan kanker?, jika ya mana dari hal
tersebut yang paling berkontribusi pada variabel-variabel terikat.
4.
Tingkat
Intervensi Peneliti terhadap studi
Tingkat
intervensi peniliti terhadap arus kerja ditempat kerja mempunyai keterkaitan langsung
dengan apakah studi yang dilakukan kausal atau korelasional.
a. Intervensi
Minimal
peneliti tidak melakukan
intervensi dalam aktifitas normal yang diteliti
b. Intervensi
Sedang
peneliti tidak hanya
mengumpulkan data dari dua selang waktu yang berbeda, melainkan peneliti juga
bermain bersama, atau memanipulasi peristiwa normal dengan cara sengaja
mengubah tingkat emosi atau mempengaruhi, serta mengabaikan dibagian lain
c. Intervensi
Berlebih
dimana peneliti tidak hanya
dukungan yang dimanipulasi, tetapi juga situasi, menarik subjek keluar dari
lingkungan normal dan menempatkannya dalam keadaan yang benar-benar berbeda.
5.
Situasi
Studi
penelitian
organisasi dapat dilakukan dalam lingkungan yang alami, dimana pekerjaan
berproses secara normal (dalam situasi yang tidak diatur) atau dalam keadaan
artificial dan diatur.
studi
korelasional selalu dilakukan dalam situasi tidak diatur, sedangkan kebanyakan
studi kausal yang ketat dilaksanakan dalam situasi leb yang diatur.
studi lapangan (field study) adalah
dimana berbagai factor diuji dalam situasi alami dan kegiatan sehari-hari
berlangsung dengan intervensi minimal peneliti bersifat kolerasional
eksperimen lapangan (field
experiment) adalah dimana hubungan sebab akibat dipelajari
dengan sejumlah intervensi peneliti namun tetap dalam situasi alami dimana
pekerjaan tetap berlangsung dalam kondisi normal.
experiment leb
adalah eksperimen yang dilakukan untuk menentukan hubungan sebab akibat tidak
hanya melakukan tingkat control yang tinggi, namun juga dalam situasi buatan
yang diatur dengan sengaja.
6.
Unit
Analisis
a. Individu
b. Pasangan
c. Kelompok
d. Organisasi
e. Kebudayaan
pengunaan unit analisis
terkait dengan pertanyaan penelitian, unit analisis akan bergerak secara
integral sesuai dengan arah pertanyaan tersebut.
7.
Horizon
Waktu
a. Studi
Cross – Sectional
data yang hanya sekali
dikumpulkan, mungkin selama periode harian, mingguan, atau bulanan, dalam
rangka menjawab pertanyaan penelitian atau Mempelajari sampel dari berbagai
strata pada waktu bersamaan
b. Longitudinal
data yang dikumpulkan lebih
dari satu batas waktu atau dua batas waktu yang berbeda dalam rangka menjawab
pertanyaan penelitian, biasanya terkait dengan sebelum dan sesudah, atau Mempelajari
sampel peserta pada jangka waktu yang panjang. Biasanya longitudinal ini selalu
dilakukan untuk desain eksperimen, dan ada juga studi lapangan akan tetapi
biasanya biaya, waktu dan lainnya membuat kebanyakan studi lapangan bersifat
cross – sectional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar